Jumat, 05 April 2013

MONOGRAVI DAN KEADAAN UMUM WILAYAH BINAAN PENYULUH PERTANIAN


Tanjung aru adalah sebuah nama Desa yang kini telah menjadi pusat pemerintahan Kecamatamn tanjung Harapan, dengan jumlah penduduk 2602 Jiwa yang terdiri dari 667 kepala keluarga, lembaga ekonomi terdiri dari       
       
1    Pasar 1 buah   
2    Koperasi     1 buah
3    Kios 20 Buah   
4    Toko   
5    warung Makan 11 buah   
6    Angkutan 2 Buah   
       
    Sumber pendapatan   
       
    Pertanian   
    Kehutanan    
    Perkebunan   
    Peternakan   
    Perikanan   
    perdagangan   
    Jasa   
    Penginapan/ Hotel   
    Pariwisata   
    Industri Rumah Tangga   
       
    jumlah Sumur Gali 35 Buah   
    Jumlah Hidran Umum 5 Buah   
    Pah 10 Buah   
    Mck 35 Buah   
    Sumur Gali 35 KK   
    Pengguna Hidran umum 25 kk   
    pengguna Pah 20   
    Pengguna Perpipaan 25 kk   
       
       
    Pasar 1 Buah   
    Koperasi 1 Buah   
    Angkutan 3 buah   
    Industri Bahan Bangunan 5 Buah    
    Warung Kelontongan 1 buah   
    Kios 24 buah   
    Toko 1 buah   
    Warung makan 16   
    angkutan 3 buah   
    Usaha perikanan 587 Buah   
    Industri Bahan Bangunan 5 Buah    
    Industri alat pertanian   
Mengingat dengan beraneka ragam hasil bumi terutama hasil perikanan Laut yang mendominasi mata pencaharian mereka, dengan luas dan potensi perikanan yang sangat potensial dalam rangka mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat kiranya perlu di terapkan langkah-langkah strategis dalam mewujudkannya, jika kita melihat dari sektor Perkebunan disini hanya didominasi oleh perkebunan kelapa dalam, seluas kurang lebih 10 hektar sepanjang pantai Tanjung Aru sampai Dusun ipi selain itu potensi peternakan unggas, ternak ruminansia, juga sangat menjanjikan, disamping potensi lahan persawahan yang sangat luas, sektor industri rumah tangga juga memegang peranan penting dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat tani di Tanjung Aru, namun belum sepenuhnya di fungsikan secara maksimal , sebagai contoh industri rumah tangga yang bergerak dalam pembuatan krupuk udang dan amplang,  sejak beberapa tahun terakhir ini, jika kita melihat dari subsektor tanaman padi sawah,  tidak ada satupun masyarakat tani yang mau berbudidaya, hal ini disebabkan oleh tidak berfungsinya jalan usaha tani pada percetakan sawah seluas 50 hektar sepanjang kurang lebih 10 kilometer karena jalan tersebut merupakan jalan PU yang telah di pindahkan keberadaannya, sehingga akses menuju dusun tersebut mati total alhasil masyarakat tani tidak bisa mengangkut hasil pertanian mereka, mereka enggan untuk mengangkut hasil sawah mereka bahkan sampai satu tahun lamanya hasil sawah mereka di biarkan di pondok pondok yang berada di tengah persawahan, karena secara ekonomis mereka akan merugi jika jalan yang mereka tempuh sepanjang 10 Km dan hanya berjalan kaki,  hal inilah yang merupaka permasalahan pokok dan menjadi momok selama ini dan sudah barang tentu menjadi tugas kita semua sebagai aparat pemerintah terutama dinas PU dan instansi terkait hendaknya memikirkan nasib petani binaan Kami, seperti yang di ungkapkan Bapak Suyuti, red/tjr.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar